Wednesday, December 07, 2005
Poem 1
This is my favourite poem, was published in Surat Putih 3, Negeri Terluka :)
CERITA PENGHAMBAAN
Telah menjadi lengang dambaan suara
Tubuh renta bercampur petaka
Goresan dingin dan hempasan batu tua
Kami kembali, tidakkah kau harap lagi?
Aku kembali ingin menghitung
Telah berapa banyak sejarah dunia
Dan pelaku-pelakunya
Berdiri di luar sana, membisikkan harapannya
Inginnya kita tetap satu
Seperti gumpalan pasir dan debu
Matang karena menanti
Tajam karena beradu
Masa lalu adalah ringkik kuda putih
Dan darah otot yang mndidih
Pekikan-pekikan penasaran
Penghambaan mayat kenangan
Puing tertunda bara kemalangan
Kita bisa kembali
Ke negeri teduh, tempat angin tak melepuh
Dan mempertaruhkan darah kita, harapan akhir masa
Adalah kata, lumpur pekat dan guruh cuaca!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment