Thursday, August 09, 2007

Dua Puluh Menit

Dua Puluh Menit

Most of man's troubles come from his inability to sit down and be quiet for twenty minutes -Aristoteles

Perkenalan dulu ya? Menurut saya ini bagian yang cukup susah, karena menurut sebuah buku yang saya baca, introducing oneself may seem egoistic, and since everybody is egoistic, no one likes to appear so :P. Saya Adilla Anggraeni, biasa dipanggil Adilla. Business angkatan 2004. Semoga hal-hal sederhana yang saya bagi disini bisa sedikit bermanfaat untuk kita semua, sesama pembelajar di sekolah alam semesta :).

Bicara tentang dua puluh menit, saya cukup lama berpikir dan merenungkan apa arti ungkapan di atas. Apa iya sebagian besar masalah kita timbul karena ketidakmampuan kita sendiri untuk duduk dan berdiam diri selama dua puluh menit? Seberapa besar ya arti dua puluh menit itu sendiri?

Dua puluh menit mungkin adalah lamanya waktu yang digunakan untuk tersenyum dan menyapa orang-orang yang kita temui pada satu hari.

Dua puluh menit mungkin terasa sangat singkat bagi sebuah bibir dan jemari yang rajin berdzikir selepas sholat.

Dua puluh menit sangatlah lama bagi hati yang jernih untuk tidak mengingat Penciptanya.

Dua puluh menit uluran tangan yang sederhana mungkin akan sangat berarti bagi seorang wanita tua yang kerepotan membawa barang belanjaannya.

Dua puluh menit bisa menentramkan hati seorang sahabat yang sedang berduka di ujung sana.

Dua puluh menit mungkin juga waktu yang digunakan seorang ibu ketika ia bangun dan terjaga di malam hari untuk menidurkan kembali bayinya.

Dua puluh menit perhatian yang diberikan kepada seorang pasien yang sendirian tanpa sanak keluarga yang menemani mungkin akan dia kenang setidaknya hingga dua puluh tahun ke depan.

Dua puluh menit adalah waktu yang sangat lama untuk menyulut permusuhan, tetapi sangat singkat dan mungkin tidak dapat mencukupi untuk menciptakan perdamaian.

Dua puluh menit ternyata bisa mengubah segalanya, meninggalkan bekas dan harapan untuk maju ke depan, menjalani menit-menit yang tersisa dalam kehidupan.

Dua puluh menit dalam hidup kita setiap harinya, sudahkah kita manfaatkan untuk hal-hal yang dapat membekas hingga setidaknya dua puluh tahun ke depan? Semoga :).

No comments: