Benarkah senja datang membelai tatkala ia masih muda
Hingga engkau malu dan merona?
Seutas kemilau mengawang ragu di jendela
Tak takutkah ia akan tirai-tirai gulita?
Ingin kutaburkan namamu di kaki-kaki pantai
Hingga camar-camar berhenti bertikai
Sang Waktu sedang berciuman
Busur cakrawala ini patah berserakan
Pasang sepatu kacamu Angin Merah Jambu
Dan hamparkan pertunjukan untuk bintang bulan penghuni langit
Remah cuaca menggigit-gigit panggung kita
Gejolakkah yang bermain biola dan merangkul harpa di sisinya?
Angin Merah Jambu
namamukah digemakan dasar samudera?
ditiru dan dikuliti pelangi saat rintik pagi tiba
tampaknya, debu pun membentuk sunyimu kala bertahta
dan benarkah itu cinta-Nya yang tersembunyi padamu saat senja kembali menggoda?
No comments:
Post a Comment