He Ain't Heavy*
Assalamualaikum wr.wb
Mereka berbagi ruang yang sama sebelum melihat dunia. Hanya saja sang kakak hadir lima tahun lebih awal darinya. Tak terkirakan kebahagiaan anak lima tahun itu begitu mengetahui jabang bayi prematur delapan bulan dengan berat hanya dua kilogram selamat dan ia pun mendapat gelar baru: kakak.
Tahun-tahun berlalu. Si adik yang dahulu hanya sebuah boneka yang sering menangis di malam hari kini mulai terasa hidup dan mengisi kehidupan si kakak. Bukan main bahagianya ia ketika melihat makhluk 11 bulan itu belajar berjalan. Betapa girang hatinya ketika kata-kata yang mulai beraturan keluar dari mulut makhluk mungil itu, atau langkah-langkah kakinya yang menyemarakkan rumah mereka.
Kemudian sekian tahun berikutnya datang dan pergi. Si bayi mungil itu telah mengajarkan lebih banyak pelajaran hidup dari apa yang didapat sang kakak di sekolah. Ia mengajarkan keteguhan, kemauan untuk bangkit kembali setelah jatuh, betapapun sakitnya. Ia mengajarkan cara mencintai sesama tanpa mengharapkan imbalan. Ia mengajarkan cara mengeja kata-kata yang terukir di pasir pantai, menafsirkan arti kehidupan dengan cara yang tidak menggurui. Ia mengajarkan ketulusan dan kelembutan, bagaimana cara merangkul kesulitan dan mengajaknya berjalan bersama di saat sang kakak nyaris menyerah. Ia mengisi hari-hari sang kakak dengan humor, dengan kejutan-kejutan kecil, dan hari-hari penuh keindahan yang takkan pernah bisa ditukar dengan apapun. Setiap saat, setiap waktu.
Namanya Anggoro. Saat ini orang mungkin akan mengenalnya sebagai putra dari Bapak A dan Ibu B, atau sebagai adik dari seseorang di tempat dimana ia berada (kebetulan mereka bersekolah di tempat yang sama dari SD hingga SMA). Tapi suatu saat ia akan menjadi manusia bebas, dengan identitas diri yang tak tersamarkan, identitas sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dan khalifah di muka bumi, satu-satunya identitas yang akan terus ia bawa seumur hidupnya.
Perkenalkan, saya kakak dari Anggoro. Dan saya sangat ingin bisa membuat dia bangga memperkenalkan diri sebagai adik saya. Insya Allah :).
*Hadiah ulang tahun yang sangat terlambat untuknya :). PS: Teteh sayang Ade :D.
Untuk sulung-sulung (dan kakak-kakak) di luar sana dengan rahmat generasi penerus di belakang mereka.
No comments:
Post a Comment